Kehidupan warga
Tengok saja pengakuan Ketut Ari (27) yang membuka jasa laundry Jasmine di Jl Kapten Japa 8. Walaupun baru buka 5 bulan, ia merasakan perkembangan pesat. ‘’Mesin cuci bisa bertambah satu unit dalam waktu 2 bulan,” ujar pria asal Singaraja ini. Dibantu 2 orang pegawainya, ia bisa menerima order minimal 10 orang per harinya. Tak ayal, dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 500 ribu. Bukan hanya untung yang berhasil diraup, terkadang komplain pun dilayangkan beberapa pelanggan. ‘’Biasanya beberapa pelanggan terburu-buru ingin mengambil cuciannya, padahal belum waktunya diambil,” ujarnya. Ia pun maklum jika usaha yang dirintisnya butuh kesabaran dan ketepatan waktu agar kepuasan pelanggan terpenuhi. Selain hasil laundry yang bersih, ia menawarkan pula aroma pewangi pakaian yang bisa dipilih sang pemakai jasa laundry. Diskon sebesar 20 persen untuk satu potong cucian tak urung menarik banyak pelanggan baru untuk mencoba. Kejeliannya melihat peluang bisnis patut diacungi jempol. Ketut memanfaatkan pula ruang depan yang masih kosong jadi tempat berjualan alat-alat rumah tangga semacam ember, tikar, kompor, dan lain-lain. Tempat laundry-nya terkenal paling murah, cepat, dan dijamin konsumen ingin coba lagi.
Jasa laundry di sepanjang Jl Pulau Kawe tumbuh pula bak cendawan di musim hujan. Salah satunya bernama Aiby Laundry. Sang pemilik, Nona, tak gentar menghadapi persaingan ketat. Kesibukan sebagai ibu rumah tangga membuatnya kurang punya waktu mengelola usaha secara penuh. Sang adik, Lince (24) pun ikut turun tangan. Gadis asal Sumba Barat ini mengaku biasa menerima kurang lebih 30 potong cucian tiap harinya. Sejak dibuka 10 bulan lalu, pendapatan bersih tiap bulannya Rp 1 juta. Namun, belum ada penambahan alat lagi seperti mesin cuci dan setrika. Semuanya masih berjumlah satu unit, begitu pula pegawainya masih satu orang. ‘’Kami belum berani menambah alat dan tenaga sebab jumlah pelanggan tak tentu karena persaingan di sekitar sini tinggi,”jelas Lince. Ia pun harus langsung menggarap setiap order cucian yang datang selama laundry-nya buka 12 jam, mulai 08.00-20.00 WITA. Kendala yang dihadapi tak jauh-jauh dari keluhan konsumen yang kurang puas pada hasil cucian.’’Terkadang mereka kurang teliti pada cuciannya sendiri, baju yang telah dicuci disangka kena luntur karena mereka anggap warna bajunya putih, padahal warnanya tetap,” tegasnya.
Sabtu
Bisnis Jasa Laundry Terus Menjamur
OLEH: INDAH WULANDARI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar