Sabtu

BPOM Serius Tangani Peredaran Jamu BKO

OLEH: AGUS SALAM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tampaknya tidak akan memberi ruang gerak kepada oknum-oknum pengusaha yang mengedarkan jamu terkategori bahan kimia obat (BKO). Sebab, mengonsumsi obat tradisional berbahan kimia obat keras (BKOK) bukan saja membahayakan kesehatan, tapi juga bisa mematikan. Pemakaian obat keras harus melalui pengawasan dan resep dokter. Penegasan ini disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Husniah R Thamrin Akib usai pembukaan Munas V Gabungan Pengusaha (GP) Jamu di Jakarta, medio April.
Di tahun 2007 saja, sebut Husniah, BPOM sudah mengeluarkan 93 daftar jamu BKO yang sebagian besar merupakan pasokan dari uar negeri. Merek produk obat tradisional yang mengandung BKO antara lain: Xing Shi Jiu, G-Bucks Kapsul, Asam Urat, Flu Tulang Kapsul, Serbuk, Neo Tasama Kapsul, Pegal Linu Encok Rematik, Langsing Alami Kapsul, Amargo Jaya Ramuan Madura, Cikung Makassar Super, Obat Pegel Linu Ngilu Tulang, Sembur Angin, Daun Dewa, Flu Tulang Laba-Laba, Obat Kuat Viagra, Extra Fit, Pegel Linu Cap Widoro Putih, Prono Jiwo, Antanan Kapsul dan sebagainya.
Sebab di dalam kandungan BKO terdapat zat berbahaya seperti fenilbutason, metampiron, CTM, piroksikam, deksametason, allupurinol, sildenafil sitrat, sibutramin hidroklorida dan parasetamol. Misalnya, metampiron dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, perdarahan lambung dan gangguan syaraf. Fenilbutason dapat menyebabkan rasa mual, retensi cairan dan gagal ginjal. Deksametason dapat menyebabkan trombositopenia, anemia plastis dan gangguan fungsi ginjal, dan Sibutramin Hidroklorida dapat meningkatkan tekanan darah serta denyut jantung, rinci Husniah.
‘’Saya sangat-sangat serius dalam pemberantasan jamu BKO. Bahkan tim kami (BPOM-Red) dituntut balik dan kalah pada sidang pertama akibat penyegelan dan penutupan produksi yang terindikasi KBO di Singosari Malang baru-baru ini. Malah kami menjadi terdakwa. Namun BPOM terus berjuang dan melakukan kasasi. Kami juga menangkap tiga kontener jamu BKO serta memenjarakan pelaku jamu BKO di Palembang, Sumatera Selatan,’’ kata Husniah.
Menurut Husniah, sikap tegas BPOM terhadap industri BKO bukan untuk mematikan usaha tertentu tetapi sudah menjadi komitmen dalam menegakkan peraturan internasional. Dengan banyaknya peredaran jamu BKO, tentu akan merusak citra Indonesia di fora internasional, dan bahkan lebih fatal bagi Indonesia untuk memasuki pasar dunia. Sebab negara lain meng-cap jamu Indonesia BKO.
‘’Saya sangat berterima kasih jika masyarakat terutama pelaku usaha jamu memberikan informasi mengenai penyalahgunaan produk jamu. Jika ada informasi dari masyarakat, BPOM akan melakukan penyelidikan. Bahkan melakukan penyegelan walaupun resikonya BPOM selalu diteror melalui telepon bahkan ada yang mengatas namakan dari Presiden SBY. Jadi saya sangat serius memberantas peredaran jamu BKO meski besar juga tantangan yang harus dihadapi,’’ tandas Husniah.
Untuk legalisasi, BPOM sedang mengupayakan perizinan dan legalisasi lebih cepat dan lebih mudah. Saat ini, BPOM sedang membangun sebuah gedung untuk registrasi perizinan yang memakai kaca agar semua lebih transparan. Dan siapa yang menyulitkan bisa terlihat. ‘’Saya akan pecat pegawai saya yang ketahuan mempersulit perizinan dan legalisasi,’’ tegas Husniah disambut tepuk tangan 300 peserta Munas V GP Jamu yang datang dari 16 propinsi itu.
Terkait fitofarmaka, tambah Husniah, pemerintah mendukung penuh usaha jamu menuju obat fitofarmaka dengan menciptakan sentra-sentra industri tradisional. Pemerintah DKI Jakarta memberi dana langsung untuk pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

BPOM benar benar belagu dan tidak tau diri.
saat ini Dunia khususnya Indonesia sedang kacau balau dan bergejolak, kepala saya sampai pusing memikirkan bagaimana caranya bisa hidup di Indonesia yang kacau ini, saat ini Rupiah sangat anjlok, PHK dimana - mana, pendapatan kecil, daya beli rendah, demo dimana -mana, UU pornografi yang gak penting bgt bagi anggota DPR yang kurang kerjaan, razia preman, eksekusi tanah dan PKL dimana - mana., seharusnya BPOM dapat bersikap bijaksana dengan tidak memperkeruh suasana dengan merazia obat -obat impor, ekonomi masyarakat sedang lesu, gak usah dihancurin lagi.

Lagian bagaimana sih hebatnya kualitas BPOM? berapa orang sih profesor di BPOM ? berapa orang profesor yang benar benar handal dan berkualitas di Indonesia ?
seharusnya kita, terutama BPOM sadar dirilah, toh tidak ada orang yang benar - benar kualified di BPOM. Masa produk dari Amerika yang sudah diakui Dunia, dan memenuhi kualitas standar Inrnasional, menjadi berbahaya bagi kesehatan dan bisa membunuh setelah masuk di Indonesia karena tidak memakai cap BPOM ?

Seharusnya kita sadar diri, kalau kita belum memiliki kemajuan technologi seperti negara2 lain, paling tidak jangan banyak yang jadi pakar ngomong kosong deh.

Toh banyak produk yang sudah memakai cap BPOM yang berbahaya dan mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. misalnya saja, mana mungkin tripoten yang sudah buat iklan di TV berani buat iklan kalau tidak punya izin BPOM, tapi sekarang ditarik lagi dan dinyatakan berbahaya, itu membuktikan BPOM adalah sarang korupsi dan tidak mempunyai kualitas sama sekali.

Biar anda percaya coba anda tanya profesor yang benar - benar handal, tidak ada namanya obat kimia yang benar - benar bisa menyembuhkan penyakit. tapi menutupi ( hanya sementara) ditambah lagi efek samping yang berbahaya bagi organ - organ tubuh yang lain dan memperpendek umur. termasuk obat2 dokter dan farmasi.

dan juga coba periksa semua produk di mal - mal, dipasar, susu, daging, kosmetik, juga termasuk minuman energi yang besar seperti sidomuncul, marthatilaar dll. semuanya itu berbahaya bagi kesehatan. terus bagaimana pendapatmu BPOM ?

Di Negara ini banyak sekali yang harus dirazia kalau memang harus memang mau. CD bajakan, pakaian sisa pabrik atau bekas, pupuk kimia, daging mengandung zat kimia, produk -produk di mal2 dan dipasar rakyat, tender yang musti KKN, KTP yang harus bayar, Birokrasi yang harus bayar sana sini, rokok yang berbahaya bagi kesehatan, penipuan disana sini, banyak sekali. jadi apakah semua itu harus dirazia.....?
negara ini akan terus terpuruk kalau situasinya terus bergejolak. untuk menguatkan kurs rupiah dan ekonomi masyarakat, kita sangat memerlukan suasana yang aman, stabil dan kondusif. jadi harap kita semua sadar hal ini, terutama kepada para Pemda, Satpol PP, polisi, BPOM, DPR dan masyarakat sendiri.

Statistik pengunjung