OLEH: (HERNAWARDI & DIDIK PURWANTO)
Kenaikan standar kelulusan yang dipatok 5,00 oleh Departemen Pendidikan Nasional ini tidak hanyak membuat siswa dan orang tua ketar-ketir, pihak sekolah pun turut pusing memikirkan nasib para siswa. Dengan alasan membidik prestasi siswa menghadapi Ujian Nasional dan menjaga citra sekolah, sekolah-sekolah favorit mendorong siswa/i kelas 3 mengikuti program bimbingan belajar baik yang dijalankan sekolah di luar jam pelajaran reguler maupun menggandeng Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) tertentu.
Siswa/i kelas 3 SMAN 3 Mataram yang berjumlah 319 orang, misalnya, sudah mengikuti bimbingan belajar sejak 3 bulan lalu sebagai persiapan mengikuti UAN 2007. Pihak sekolah menggandeng LP3I (Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi
Ditambahkan, para siswa dipandu agar terbiasa mengerjakan soal dalam Lembar Jawaban Komputer (LJK). "Kita harus menghatur waktunya setelah jam pelajaran reguler berakhir, mulai sore hari menjelang petang. Siswa tak keberatan, karena mereka memiliki motivasi kuat, bagaimana hasil ujiannya nanti memuaskan," tukas Nasrudin.
Bagi SMAN 1 Mataram, program bimbel bertujuan mempertahankan citra sekolah yang tahun lalu siswanya mencetak prestasi NEM tertinggi se-NTB. Bahkan, pihak sekolah menganjurkan peserta UN berjumlah 243 orang untuk mengikuti bimbel di luar sekolah seperti di Primagama. Ahmadiansyah, M.Ed, Wakasek Kurikulum, SMAN 1 Mataram berpendapat bahwa bimbel bertujuan untuk membiasakan siswa menjawab soal-soal ujian nasional. Menurut Kepala Sekolah SMAN 2 Selong, Lombok Timur, Sofwan, S.Pd, pihaknya menjadwalkan program bimbel di sekolah dan melaksanakan uji coba UAN sebanyak lima kali sejak Desember 2006 lalu agar anak didik berhasil menempuh UN nanti.
Di tengah kontroversi eksistensi LBB, Drs Teguh Siswanto selaku pimpinan Primagama cabang Hayam Wuruk Denpasar berpendapat bahwa sekolah dan LBB tidak bertentangan justru bisa bersinergi membantu prestasi siswa. Sinergi tersebut diwujudkan dengan penerapan kurikulum yang masih berlaku sesuai dengan yang diajarkan di sekolah. "LBB hanya memberikan trik (cara mudah mengerjakan soal) sehingga siswa mampu menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat," tambahnya.
Sebagai institusi pendidikan pendampingan belajar, ada LBB yang sudah menggelar proses pendidikan sejak awal. LBB memang bukan cuma diikuti siswa menjelang ujian saja. LBB Primagama yang menerapkan metode SMART Solution ini juga tidak menjamin bahwa dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbel), siswanya akan lulus semua. " Belajar itu adalah proses yang harus didukung oleh semua pihak seperti orang tua, sekolah, tentor ( dalam bimbel). Dan yang paling penting adalah siswa karena nasibnya ditentukan oleh dia sendiri," tegas pria asal Magelang dan alumni IKIP Semarang ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar