Sabtu

P4S Antanan Bogor

Jual Produk Organik Ke Supermarket
OLEH: AGUS SALAM

Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Antanan di Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat sukses mengembangkan pertanian organik. Keberhasilan P4S Antanan menjadikan kelompok tani pimpinan H Hamid (alm) itu dikenal luas oleh masyarakat pencinta pertanian yang ramah lingkungan.
Khususnya dalam pengembangan salak ‘Selebor’, singkatan dari Seleman Bogor. Tempat yang awalnya hanya lokasi bertemunya kelompok tani kampung Tarikolot ini berubah menjadi tempat pelatihan yang banyak dikunjungi berbagai perguruan tinggi, Balai Peneliti Pemerintah Pusat dan Daerah, pengusaha, petani dari beberapa kabupaten di Jawa Barat, sampai pengunjung dari luar negeri. Misalnya dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja.
Nama Antanan ini diambil dari rumput liar yang tumbuh di pematangan sawah atau ladang yang suka dimanfaatkan untuk lalap dan obat. Dari manfaat itulah oleh kelompok tani Antanan dijadikan sebagai filosofi bahwa antanan adalah tumbuhan liar di pematang sawah atau ladang yang suka diinjak-injak tapi tidak mati bahkan bisa dijadikan lalap atau obat bahkan sampai saat ini terbukti pada saat krisis yang berkepanjangan hanya sektor pertanian yang mampu bertahan.
Menurut Pengelola P4S Antanan Nur Ihwan (27) anak mendiang H Hamid, berkat kesuksesan P4S Antanan dalam pengembangan pertanian organik berbagai penghargaanpun diraih baik dari pemerintah daerah maupun pusat sebagai pusat pelatihan pertanian berbasis organik. ‘’’Penghargaan terbesar adalah kepercayaan masyarakat terhadap Antanan dalam mengembangkan pertanian organik,’’ katanya.
Pertama kali P4s Antanan ini didirikan H Hamid (alm) sebagai petani muda yang haus informasi dan cepat mengadopsi teknologi baru menjadi kader penggerak pembangunan pertanian di desanya. Beberapa komoditi pertanian diintegrasikan menjadi usaha tani terpadu yang saling keterkaitan antara komoditas dalam meningkatkan pendapatan usaha taninya.
Sebagai pencinta lingkungan yang sehat selalu bekerja dan mengajak kelompoknya untuk memanfaatkan limbah dan tanaman menjadi pupuk organik. Berkat hasil kerja kerasnya, Hamid pada tahun 1994 dikirim pemerintah mempelajari pertanian organik yang akrab lingkungan ke Thailand melalui Departemen Pertanaian Bogor.
Berkat pengetahuan yang dimilikinya, Hamid membuktikan diri bahwa pertanian organik dapat meningkatkan peroduktifitas pertanian. Terbukti hasil pertanian yang dikembangkan di Antanan selalu meningkat seperti komoditi untuk Salak Selebor, padi, jagung, jahe dan komoditi lainnya. Bahkan Antanan sudah mampu mensuplai hasil pertanian organiknya ke supermarket. Program kelompok tani Antanan hingga kini masih terus eksis dengan pengembangan sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS).

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung