Selasa

Rendah Partisipasi Pria NTB Ber-KB

OLEH: HERNAWARDI
Serapan partisipasi kaum pria atau suami dalam mewujudkan Keluarga Berencana (KB) sebagai peletak dasar keluarga yang berkualitas, mandiri dan kuat di provinsi Nusa Tenggara Barat masih tergolong rendah. Ada beberapa faktor penyebab di antaranya dukungan politis dan sosial budaya yang kurang terhadap kaum pria untuk menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Selain itu, masih rendah informasi terhadap KB dan kesehatan reproduksi.
Kasie Pelaporan Bidang Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, Drs I Gusti Bagus Matra mengungkapkan konferensi pembangunan kependudukan internasional mendesak keikutsertaan kaum pria dalam ber-KB dan menjaga kesehatan reproduksi. Di NTB, gerakan partisipasi pria dalam ber-KB baru dirintis tahun 2003. Keterlibatan pria baru 0,45 persen dari jumlah keseluruhan peserta KB aktif yang ada. Meski tahun 2007 ini pencapaian angka partisipasi pria ber-KB mengalami peningkatan namun grafiknya tidak terlalu bergerak cepat yakni 0,77 persen saja dari total peserta KB aktif sebanyak 604.660 pasangan se-NTB. “Jadi angkanya masih sangat kecil, walaupun berbagai macam intervensi kegiatan program sudah dilakukan maksimal,” jelas IGB Matra.
Untuk jumlah peserta KB aktif pria di NTB menurut Pasangan Usia Subur (PUS) sampai bulan September 2007 ini pencapaiannya baru 0,54 persen dari jumlah total keseluruhan PUS sebanyak 870.632 pasangan. Untuk jumlah peserta KB aktif berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi PUS hingga September 2007 pencapaiannya baru 69,43 persen dari total keseluruhan sebanyak 604.478 PUS. Sementara total PUS dari 9 kabupaten/kota se NTB mencapai 870.632.
Ditambahkan IGB Matra, dilihat dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) sampai September 2007 dari jumlah PUS se-NTB sebanyak 604.478 pasangan baru mencapai 95,88 persen dari total PPM sebanyak 630.479. Demikian juga halnya dengan peserta KB baru berdasarkan tingkat pencapaian PPM baru yang direkap dari bulan Januari - September 2007 mencapai 90,35 persen dengan total PPM baru sebanyak 123.574 dan berhasil terjaring sebanyak 111.646 PPM. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk lebih meningkatkan partisipasi KB pria di antaranya melakukan berbagai media sosialisasi pentingnya pria ber-KB, pemberian informasi melalui brosur, pamflet hingga pelatihan dokter puskesmas. Karena selama ini BKKBN NTB mengaku kesulitan di tingkat lapangan terkait pelaksanaan program KB.
Kepesertaan KB pria selama ini baru dilakukan melalui dua cara di antaranya, vasektomi dan kondom. Namun jumlah pemakainya masih relatif kecil. Kondom yang diharapkan bisa mendongkrak jumlah pria ber-KB, juga perkembangannya lamban. Masalahnya ada sejumlah stigma negatif terkait alat kontrasepsi yang satu ini. ”Meski kita sudah memprogramkam dan bahkan telah menjalaninya berupa pendirian ATM kondom, namun rupanya mendapat penolakan keras dari kalangan agama. Padahal dengan adanya ATM kondom ini akan juga bisa mencegah penularan HIV/AIDS,” kata IGB Matra.
Secara nasional target pencapaian partisipasi KB pria hingga 2009 bisa mencapai 4,5 persen dari peserta KB aktif. Sama halnya dengan di NTB pencapaiannya ditargetkan sebanyak 2,5 persen hingga 2009. Namun target ini dinilai masih sangat berat. Karena itu ke depan harus lebih banyak diintensifkan melalui sosialisasi program yang semakin terarah.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung