PENGANTAR REDAKSI: Banyak pria takut menggunakan metode kontrasepsi vaksetomi. Selain terpengaruh mitos, mereka umumnya kurang mengerti efektivitas vaksetomi. Di antaranya tingkat keberhasilan paling tinggi dan meringankan beban istri untuk tidak lagi bertandang ke puskesmas atau dokter kandungan. Kini berkat kemajuan di bidang kedokteran modern sudah ditemukan pula metode baru vaksetomi tanpa pisau bedah. Kaum pria tak perlu takut lagi menjalani vasektomi demi kesuksesan keluarga berencana.
OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Meskipun mulai disosialisasikan sejak tahun 80-an, tapi pencegah kehamilan pada pria, yaitu vasektomi belum populer. Banyak hal yang menjadi sebab kurang populernya pencegah kehamilan yang sifatnya permanen ini. Salah satu di antaranya adalah keegoisan laki-laki dan banyaknya mitos yang muncul seputar vasektomi. Di antaranya mengurangi ereksi seorang pria. Karena itu, sebelum memutuskan vasektomi atau tubektomi pada wanita, perlu perencanaan serta pertimbangan yang matang antara suami dan istri. Menurut dr Budiadi SpOG, pada prinsipnya vasektomi adalah memotong saluran sperma laki-laki. Tujuannya untuk mencegah terjadinya pertemuan cairan sperma dan sel telur, yaitu untuk mencegah kehamilan. Yang dikembangkan sekarang adalah vasektomi tanpa pisau. “Kalau dulu untuk menyumbat saluran sperma, buah zakar perlu dibelah dulu, tapi teknik yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran (couterisasi) pada pipa sel benih. Yaitu menggunakan jarum khusus langsung menembus kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada, dan setelah pipanya ketemu, dilakukan kaiterisasi. Hasilnya sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel benih,” katanya. Selain itu, teknik lainnya yang mempunyai tujuan sama adalah menggunakan klip (vasclip). Dengan klip khusus sebesar butir beras, pipa sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh FDA, tetapi hanya berlaku di AS saja. Dengan cara seperti ini, untuk vasektomi tidak membutuhkan waktu lebih dari lima menit. Dan hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Jika ingin kembali subur, saluran tersebut dapat disambung kembali. Tapi memerlukan waktu untuk kembali seperti sedia kala. Konon ada yang mengatakan setelah vasektomi akan menghambat ereksi karena salurannya disumbat. Selain itu, ada juga yang mengatakan kalau setelah vasektomi ia semakin bergairah. Untuk mitos yang pertama tidak benar, karena hanya cairan yang mengandung benih saja yang tidak dikeluarkan pada ereksi. Sedangkan yang lainnya masih tetap dikeluarkan pada saat ereksi. Jika selama ini ada yang beranggapan lebih bergairah setelah vasektomi, kemungkinan besar karena secara psikologis saja. Karena tidak lagi bisa hamil, otomatis lebih bersemangat untuk melakukan hubungan suami istri. Sementara itu, keuntungan dari memakai kontasepsi vasektomi adalah sifatnya permanen. Dan tingkat keberhasilannya lebih besar dibandingkan kondom. Bila selama ini ada kejadian yang mengatakan setelah vasektomi tetap ada yang hamil, kemungkinan salah satu dari salurannya tersebut tidak ikut terikat. Sehingga cairan benihnya ada yang ikut keluar saat ereksi. Selain itu juga dapat meringankan beban istri. Karena selama ini banyak kasus medis akibat dari si istri menggunakan kontrasepsi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar