Jumat

Mr Joger, Hanya Bermodal Kata

OLEH: DIDIK PURWANTO

Orang kreatif adalah orang yang bisa memunculkan ide dan diterima orang lain dengan senang hati. Salah satunya adalah Joseph Theodorus Wulianadi alias Mr Joger, BAA, BSS (Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-Siapa). Pemilik pabrik kata-kata Joger ini bahkan disebut sebagai orang kreatif yang mampu memunculkan ide gila, aneh, menipu semua orang tapi bagaimana yang ditipu tidak merasa ditipu, dan malah merasa senang.

Berawal dari itikad baik untuk menjadi manusia yang baik, minimal tidak menjadi parasit di negeri tercinta atau tidak menjadi pengangguran atau menjadi beban bagi orang lain adalah motivasi awal bagi Mr Joger untuk merintis usaha.

Sejak merangkak (karena sampai sekarang belum bisa berdiri) tahun 1981, “Art and Batik Shop Joger” bermula dari sebuah toko mungil (bekas gudang) di Jl Sulawesi 37 Denpasar. Dengan modal awal Rp 500 ribu, bersama istrinya terus menjajakan batik yang diambil dari Solo dan Pekalongan untuk dijual dari rumah ke rumah (door to door). Berkat bantuan dari segala arah, tahun 1984 berhasil membuka toko kedua yang letaknya tidak jauh dari toko pertama (Jl Sulawesi 41 Denpasar). Tahun 1986, pria yang sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandala Surabaya tapi akhirnya drop out mulai merintis diri sebagai konglomerat dengan keberhasilan membuka toko Joger ketiga di Kuta (di atas tanah hibah ibu kandung).

Sayangnya tahun 1987, lelaki 45 tahun yang memiliki semboyan favorit ”Lebih baik sedikit tapi cukup daripada banyak tapi kurang” mengurungkan niat untuk menjadi konglomerat dengan ”bertobat” dan menutup dua dari tiga toko yang saat itu sedang laris.

Tak disangka, akibat ide gilanya, Joger yang hobi kerja keras banting tulang ikan, tulang ayam, tulang sapi dan tulang belulang ini membelokkan orientasi perusahaan dari profit oriented jadi happiness oriented. Artinya, tidak melulu mengejar materi atau keuntungan semata tapi kebahagiaan hakiki yang dituju.

”Saya ini kan bukan ahli bahasa. Saya juga bukan orang pintar. Tapi tampaknya saya punya keyakinan yang cukup untuk mendukung keberanian saya mengemukakan niat-niat baik melalui karya-karya saya yang jelek-jelek. Tapi bukan salah saya kalau ternyata banyak masyarakat dalam maupun luar negeri yang jatuh hati dan secara rutin mau membeli produk-produk Joger yang jelek-jelek tapi unik ini,” tegas Mr Joger.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung