Pola hidup vegetarian sudah menjadi sebuah trend dan gaya hidup warga yang tinggal di kota-kota besar. Sayangnya, restoran atau warung berbasis tetumbuhan ini belum banyak seperti menu konvensional lain karena bisa dihitung. Johan (26), seorang komunitas Vegetarian yang tinggal di Pasar Baru Jakarta mengaku, peminat vegetarian kian banyak, terutama kalangan muda. Bahkan, di luar negeri, mereka membentuk komunitas yang mapan.
Komunitas vegetarian dipengaruhi secara religius. Sebab, manusia diciptakan dan diberikan kebutuhan biologis (makan untuk kelangsungan hidup) dari tetumbuhan. Ciptaan Tuhan yang pemakan daging adalah binatang buas seperti harimau, buaya dan ular. Karena itu testur gigi antara pemakan daging dan tumbuhan berbeda. Pemakan daging bertaring, pemakan tumbuhan tidak seperti sapi, kuda termasuk manusia. Karena itu, manusia digolongkan pemakan tumbuhan.
Begitu juga dengan kuku. Binatang pemakan daging memiliki kuku yang tajam sedang manusia tidak. Dari contoh testur anatomi ini, bisa menyimpulkan, secara kodrati, manusia adalah pemakan tumbuhan. Dari segi etika, bukankah binatang juga makhluk Tuhan yang berhak hidup seperti manusia? Binatang bukanlah property, barang kegunaan, sumber daya atau komoditi buat manusia. Mereka punyai kebebasaan, miliki rasa sedih, berpisah dengan kerabat dan seterusnya. Artinya, jadi vegetarian berarti menyelamatkan hidup.
Secara medis, vegetarian lebih sehat dari mereka yang konsumsi daging. ‘’Saya punya teman vegetarian yang mendonorkan darah ke PMI. Darah yang disumbangkan lebih sehat dari mereka yang makan daging. Bagi yang diet, tentu jadi vegetarian sangat membantu. Bukan hanya menghindari gemuk, juga mencegah penyakit tertentu. Beberapa penelitian di luar negeri menunjukkan, seorang vegetarian umumnya mempunyai risiko indeks massa tubuh, kadar kolestrol darah dan tekanan darah yang lebih rendah daripada non vegetarian. Saya ini sehat-sehat saja, jarang kena penyakit dan daya tahan tubuh jadi lebih kuat. Namun bukan berarti seorang vegetarian seperti saya ini tidak bisa sakit, kalau pola makan tidak teratur, misalnya makan gorengan terus, lama-lama bisa kolesterol, ‘’ jelas Johan.
Kondisi sekarang, juga sangat menguntungkan vegetarian karena trend dunia untuk back to nature kian menggeliat. Wabah flu burung, antraks dan jenis penyakit lain dipicu oleh konsumsi daging hewan dan kian menguatkan masyarakat dunia untuk membentuk pola makan vegetarian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar