Sabtu

Bimbel, Wajib Vs Bebas

OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Kebijakan setiap sekolah di Surabaya terkait bimbingan belajar (bimbel) bermacam-macam. Ada yang mewajibkan siswa untuk mengikuti bimbel di sekolah, dan juga ada yang memberikan kebebasan bagi para siswa. Bagi sekolah yang mewajibkan siswanya mengikuti bimbel, semata-mata dipicu oleh soal ujian nasional (Unas) yang jauh lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Di SMA 21 Surabaya, pihak sekolah mewajibkan semua pelajar untuk mengikuti bimbel yang diadakan sekolah, sebagai buah kerja sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Primagama. Mata pelajaran yang diajarkan, jelas yang diujikan dalam Unas yaitu Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sedangkan bimbel sendiri dilakukan sepulang sekolah. Para siswa di SMA ini mulai belajar dari pukul 06.30 sampai 13.30 WIB, yang dilanjutkan 30 menit istirahat, terus masuk lagi ke ruang bimbel dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Program ini dilaksanakan dua kali seminggu. Karena harus kerja sama dengan Primagama, otomatis yang mengajar bimbel selepas pelajaran sekolah adalah tutor dari Primagama. Konon banyak trik yang diajarkan tutor untuk memecahkan satu soal pelajaran.
Lain SMA 21, lain pula SMA 16 Surabaya. Pihak sekolah tidak mewajibkan para siswa untuk mengikuti bimbel di sekolah, dan tidak bekerja sama dengan LBB. Karena tujuan diadakan bimbel untuk menambah pelajaran dan latihan soal untuk menghadapi Unas dengan pengajar justru guru yang bertugas di sekolah tersebut. Meski begitu, Bimbel digelar dua kali seminggu selama dua jam yakni sepulang sekolah pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Karena tidak diwajibkan, para siswa akhirnya memilih untuk ikut bimbel di luar sekolah. ‘’Saya memilih bimbel di luar sekolah karena satu paket untuk persiapan Unas dan SPMB. Kalau bimbel di sekolah kan hanya untuk persiapan Unas,’’ kata Eka, salah satu siswa di sekolah ini.
Dari kedua SMA ini tidak ada yang menjanjikan lulus Unas jika mengikuti bimbel di sekolah. Semua dikembalikan kepada setiap peserta untuk mendapatkan hasil maksimal, -- lulus SMA dengan nilai baik. Tapi tidak menutup kemungkinan seorang siswa mengikuti dua bimbel sekaligus, --di sekolah dan luar sekolah agar bisa saling melengkapi. Jika bimbel di sekolah tidak ada konseling bagi siswa yang masuk ke perguruan tinggi, tapi berbeda dengan bimbel di luar sekolah. Ada lembaga yang bertugas memberi konseling tentang jurusan yang siap ditekuni di sebuah perguruan tinggi.
Tambah PD
Meski fenomenanya demikian, tapi ada juga sekolah di sekitar Kota Surabaya yang tetap mewajibkan para siswa ikut bimbel, karena terkait program kerja sama dengan LBB tertentu seperti yang dirintis SMA 21 Surabaya. ‘’Sekolah mewajibkan kita ikut bimbel untuk mengejar ketinggalan pelajaran dan mempersiapkan Unas. Satu minggu dua kali kita seharian ada di sekolah. Dari pukul 06.30 sampai 13.30, kita sekolah seperti biasa. Terus jam 14.00 sampai 16.00 kita lanjutkan bimbel. Karena sekolah bekerja sama dengan Primagama, otomatis yang mengajar kita sore harinya orang-orang dari Primagama,’’ kata Toya, siswa SMA 21 Surabaya. Untuk mempersiapkan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), Toya masih ikut bimbel di Total Win Collage (TWC) tiga kali seminggu. Waktunya sama dengan bimbel di sekolah, --pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Keuntungan yang didapat di TWC, sebut Toya, peserta bimbel diajari trik mengerjakan soal ujian.
Berbeda dengan Winda, yang ikut Bimbel di sekolah dan luar sekolah. Ia mengikuti bimbel di sekolah karena sekolah mewajibkan, dan bimbel di luar sekolah hanya didorong oleh obsesi menambah percaya diri dan ikut-ikutan teman satu gang. ‘’Rasanya tidak percaya diri kalau ikut SPMB tapi tidak ikut bimbel. Karena semua teman-temannya yang ikut SPMB ikut bimbel luar sekolah semua. Meskipun jujur saya akui, sering sekali saya tidak ikut bimbel. Karena waktunya tabrakan dengan bimbel di sekolah. Jadi satu-satunya jalan ya harus dikorbankan salah satunya. Satu lagi, kalau belajar dari pagi sampai sore, terkadang saya merasa capek dan ngantuk di sekolah,’’ buka siswi SMA di salah satu sekolah swasta terkemuka di Surabaya ini.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung