Sabtu

Gaet Peserta Karena Kuasai Soal Ujian

OLEH: HERNAWARDI
Berangkat dari analisa lapangan angka ketidaklulusan pada Ujian Nasional (UN) baik SLTP maupun SLTA yang cukup tinggi, menggerakkan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB), Primagama membuka program tambahan belajar (bimbingan belajar) bagi para peserta UN maupun peserta Sistem Penerimaan Mahasiswa baru (SPMB). LBB Primagama Mataram, NTB, misalnya, dijadikan pilihan alternatif untuk lulus UN dengan nilai memuaskan maupun jurus jitu masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kehadiran LBB Primagama itu memberi dampak positif, karena peserta jadi lebih semangat belajar hingga pukul 22.00 Wita. Peserta yang mengikuti program itu, konon lebih sukses, lulus UAN dan masuk SPMB. SMPB 2007 yang digelar Primagama biasanya jadi pilihan bagi pelajar yang ingin melanjutkan kuliah ke PTN seperti UMGM dan program SPMB Unram, kata Kacab Primagama Mataram, Edy Maszudi.
Kepada siswanya, LBB Primagama sebisa mungkin memberi materi SPMB dan kisi-kisi soal dengan bahasan rinci untuk masuk PTN, dan justru cara ini lebih memagnet siswa untuk tekun belajar meraih sukses. Bimbel di sekolah dan Primagama, sebut Edy, tidak jauh berbeda. Di luar sekolah mereka bisa menambah dan mengukur kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal ujian. Primagama tidak memberi janji tapi bukti, dan itu sudah eksis selama 25 tahun dengan 530 cabang di seluruh Indonesia.
Hanya saja, tandas Edy, banyak materi ujian masuk PTN, yang tidak dikeluarkan di SMA. Kalau di SMA, standarnya hanya lulus dan beda dengan variasi soal di PTN. Tenaga pengajar Primagama didatangkan dari Yogyakarta dan dibantu dosen-dosen Unram (S2 dan S3), serta beberapa guru SMA. Etika mengajar seorang guru profesional diperlukan dalam pembelajaran siswa di sekolah. Edy menilai berbeda cara mengajar seorang guru di Bimbel dan di bangku sekolah. ‘’Di sini, kita selalu menyelesaikan masalah. Kita berusaha seperti kakak adik yang membuat siswa enjoy dan tidak kaku, ucapnya.
Meski begitu, serapan anak didik terhadap LBB masih terus pro kontra di balik eksistensi LBB yang tetap menambah cabang baru. Untuk NTB saja, Primagama sudah melebarkan sayap hingga Sumbawa dan Bima. ‘’Jadi banyak peminatnya. Saya pikir untuk Bimbel tetap dipertahankan. Karena ukuran kita adalah pasar. Kalau pasar sudah tidak suka, ya bubar sendiri. Seorang instruktur LBB direkrut berdasarkan standar khusus, dan tidak semudah apa yang dibayangkan. Meski guru ideal biasa jadi panutan, tapi di LBB anak butuh penyegaran materi, cara cepat dan peningkatan prestasi akademik,’’ tegasnya.Pimpinan Lembaga Pendidikan Bimbingan Belajar (LPBB) Gema Dinamika, Ny Win menyatakan, keberadaan LBB mampu membiasakan diri siswa menyelesaikan soal-soal yang dihadapi pada UN dan masuk perguruan tinggi. ‘’Di LBB binaan kita, jumlah peminat setiap tahun terus meningkat. Ini tidak terlepas dari manfaat LBB yang bisa meningkatkan wawasan anak secara akademik di sekolah. Kita menerima peserta bimbel dari SD kelas III hingga SMA kelas III, ujar Ny Win. Lembaga Bimbel yang terletak di Jl Puring Mataram itu memiliki 20 tenaga instruktur. Instruktur yang tidak menguasai materi secara memadai, etika mengajar yang kurang bagus dan tidak komunikatif sama anak didik, jelas diberhentikan

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung