Kapolda Bali Irjen (Pol) Drs Paulus Purwoko, MDA
OLEH: BENNY ULEANDER & AGUS ERIYANA
Sepuluh menit jelang tutup tahun 2006, terekam sebuah dialog antara penanggung jawab keamanan di Bali dan seorang wisatawan asal Perth, Australia Barat di Pantai Kuta. Kapolda Bali Irjen (Pol) Drs Paulus Purwoko, MDA didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes (Pol) AS Reniban memantau langsung pengamanan di Pantai Kuta sekaligus merayakan tahun baru di tengah wisatawan asing dan nusantara. Paulus Purwoko menyalami para wisatawan asing yang dijumpainya sepanjang Pantai Kuta seperti Mike asal Australia, Allan Posch asal Inggris dan Jane asal Perth, Australia. Berikut petikan wawancara Irjen Pol Paulus Purwoko (PP) dengan Jane:
(PP) : Anda dari mana asalnya?
Jane : Australia
PP : Oh… Australia? Selamat datang. Jadilah teman kami. Tidak takut berlibur ke Bali?
Jane : Kami tidak takut
PP : Apa itu benar
Jane : Benar. Kami tidak takut
PP : Anda merasa aman berlibur di sini?
Jane : Sejauh ini kami merasa sangat aman
PP : Terima kasih. Ajaklah teman-teman anda yang lain untuk berlibur ke Bali
Jane : Oh tentu saja. Jangan kwatir.
PP : Saya Kapolda Bali, Selamat Tahun Baru!
Jane : Terima kasih. Selamat Tahun Baru
Lalu Purwoko bergabung bersama Bupati Badung AA Gede Agung dan tokoh lintas agama Anand Krishna tampil di sebuah panggung di pinggir pantai Kuta. “Kita terus berupaya agar pesan damai dan harmoni sampai ke hati semua orang termasuk para pelaku kekerasan. Jangan lagi ada prasangka di antara kita,” tegas Purwoko disambut aplaus ribuan orang. Malam itu, malam yang amat melegakan bagi Paulus Purwoko selaku Kapolda Bali. “Kita berharap semuanya akan aman sampai besok. Untuk itu, di setiap titik telah kami tempatkan kekuatan kami secara all out. Ada juga intel-intel. Semuanya telah kami sebarkan,” ujarnya.
Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan Idul Adha 1427 H, Polda Bali menerjunkan setidaknya sepertiga kekuatan atau kurang lebih 6500 personel polisi untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat saat pelaksanaan tiga hari besar itu. Itupun masih diback up 2000 personel dari TNI AD, TNI AU, TNI AL, Pecalang maupun instansi terkait. Sekitar 553 personil polisi langsung mengamankan arus lalin di sekitar Kuta.
Martine, turis asal Manchester, Inggris bersama isterinya merayakan tahun baru di Kuta karena melihat panorama Bali sangat mengesankan. “Sebelum Bom Bali pertama, saya pernah menghabiskan liburan panas saya di sini. Karena itu ketika saya mengambil liburan natal di Singapura, bersama istri memutuskan untuk menyambut tahun 2007 di Bali. Saya tidak takut akan ancaman bom. Memang sudah dua kali terjadi teror bom tapi saya tidak merasa takut. Saya merasa aman. Pemerintah Inggris tidak pernah mengeluarkan travel warning. Sedikitnya warga Inggris berlibur ke Bali, menurut saya tidak disebabkan oleh adanya teror bom. Tetapi kelihatan karena mereka lebih banyak memilih untuk berlibur ke Thailand.
Sementara Jane, asal Perth, Australia menilai travel warning pemerintah Australia tidak banyak berpengaruh. “Buktinya saya ada di sini sekarang. Dan, adik saya yang ini sudah enam bulan tinggal di sini. Seperti yang anda ketahui tidak ada masalah. Dan yang pasti, I feel so secure, so save here.
Merasa aman merayakan tahun baru di Bali diungkapkan juga Victor dan isterinya Mia asal Finlandia Utara. Saya dan istri memilih merayakan tahun baru 2007 di Bali karena menurut kabar Bali itu sangat menarik. Dan kenyataannya, Bali memang menarik. “Beberapa waktu yang lalu saya merasa agak stress. Namun setelah beberapa hari berlibur di sini, saya merasa lebih baik. Dan dua hari lagi kami akan kembali ke Finlandia. Kami merasa sangat aman di sini. Kami tahu pernah terjadi teror bom tetapi kami tidak takut. Pesona Bali jauh lebih menarik mengalahkan rasa takut kami akan teror bom,” tandasnya sembari mengucapkan Happy New Year.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar