OLEH: INDAH WULANDARI
Prestasi moncer yang diraih SMU 4 Denpasar memang telah menggema di seantero wilayah
Prosentase kelulusan 100% persen seperti tahun lalu tentu menjadi target utama sekolah yang berlokasi di Jl Gunung Rinjani, Denpasar ini. Pemberian les tambahan pada jam 15.00-18.00 WITA telah dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu. Kegiatan yang diberikan oleh setiap guru mata pelajaran ini wajib diikuti oleh seluruh murid kelas 3. Komposisi kelas tetap seperti kelas regular pagi hari, namun diadakan pengayaan materi pelajaran serta remedial bagi murid yang masih kurang bisa memahami. Mendekati detik-detik UN, para guru lebih gencar memberikan latihan-latihan soal disertai motivasi serta dukungan spiritual. Mengenai ketentuan penambahan jam pelajaran, Koordinator Wakasek SMU 4 Denpasar, Drs A.A. Ketut Sujana menjelaskan bahwa penambahan tersebut tidak menyalahi aturan Mendiknas No 22/2006 tentang Standar Isi dan Struktur KTSP yang menetapkan jumlah jam pembelajaran 38-39 jam. ''Bahkan oleh Depdiknas tiap sekolah diberikan tambahan waktu 4 jam untuk memberikan materi pelajaran," jelasnya. Pihaknya tak merasa program tambahan sore hari tersebut berupaya membatasi ruang gerak siswa kelas 3 untuk mengambil pembelajaran di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB). Malah seringkali pihak sekolah mengizinkan LBB presentasi di kelas-kelas. Sujana hanya meminta siswa kelas 3 mengikuti kewajiban sekolah, bila ada siswa yang ingin mengikuti program belajar di luar ia berpesan agar bisa mengatur waktu antara pelajaran tambahan sekolah dan LBB. Sejauh ini ia mengamati para siswa mempunyai kesadaran tinggi untuk mengikuti kelas tambahan sore hari.
Materi dalam pelajaran tambahan untuk 6 kelas 3 IPA, dan 1 kelas 3 IPS di SMU 4 Denpasar disusun oleh para pengajar berkualifikasi S1 dan S2. Soal-soal latihan pun merupakan kisi-kisi soal UN dari tahun sebelumnya disertai pengembangannya. Tes uji coba yang diadakan sekolah, Diknas Kota maupun Provinsi seringkali diadakan sejak 3 bulan menjelang UN. Maka Sujana merasa optimis berbagai usaha keras dari sekolah, siswa, dan dorongan dari wali murid akan membuahkan hasil manis. ''Kuncinya kebersamaan antara pihak sekolah, orang tua, dan murid. Dimana kita memberikan pelayanan dan jaminan pada ortu bahwa anak-anaknya aman di bawah pengawasan sekolah, KBM lancar, dan kebutuhan siswa tersalurkan melalui kegiatan-kegiatan sekolah," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar