Sabtu

Untuk Mudik: Sepeda Motor Jadi Alternatif

Mudik menjadi sebuah tradisi di Indonesia jelang Lebaran. Tradisi yang bertujuan untuk hidup berkumpul bersama keluarga, silahturahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman itu memaksa pemudik rela berjubelan di stasiun kereta api, terminal, pelabuhan dan bandara demi mendapat tiket pulang.

Persaingan harga tiket lintas armada angkutan lebaran yang konon murah membuat pemudik leluasa memilih alternatif kendaraan sesuai kemampuan finansial. DPR sendiri mendorong pemerintah untuk terus memperbaiki pelayanan publik di bidang transportasi. Ketua Komisi V DPR-RI yang membidangi transportasi umum, Ahmad Muqowam usai berbuka puasa di kompleks DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan menegaskan, pemerintah menjamin kelancaran pelaksanaan angkutan Lebaran. Agar lebih lancar, pemerintah harus menyusun manajemen transportasi yang baku sehingga arus kendaraan atau penumpang bisa diatur dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan.

Untuk jalur darat yang paling urgen di ruas jalan utama pantai utara (Pantura) sepanjang Karawang - Subang banyak yang rusak, dikhawatirkan membahayakan para peudik. Selain persiapan armada plus kapasitas angkut tanpa mengabaikan faktor keselamatan penumpang, penetapan tarif hingga mekanisme penjualan tiket, juga pengamanan, baik di jalan juga aman sejak berangkat dari rumah, di stasiun, pelabuhan, terminal atau bandara hingga membeli tiket.

‘’Kita belajar dari pengalaman buruk para penumpang pada tahun-tahun sebelumnya. Penumpang bus sering dipaksa menambah bayaran di tengah jalan. Atau di tengah jalan, penumpang dipaksa pindah ke bus lain dan harus membayar lagi. Di stasiun kereta api, diumumkan bahwa tiket habis terjual, namun selalu ada oknum yang mendekati calon penumpang, menawarkan tiket dengan harga yang berlipat. Ini tidak boleh terulang,’’ tegas Muqowan.

Dikawal Petugas

Di Terminal Ubung Denpasar, misalnya, sudah beberapa tahun terakhir, jumlah arus mudik yang keluar dari terminal terbesar di Bali itu terus menurun. “Pemudik sekarang lebih senang memakai sepeda motor. Bahkan ada pengamanan resmi dari kepolisian yang mengawal sampai pelabuhan Gilimanuk,” ungkap Made Astama, Kepala Terminal Ubung Denpasar.

Keramaian di terminal biasanya terjadi pada H-4 jelang Lebaran. Armada angkutan Lebaran baru ditambah bila terjadi lonjakan penumpang. Pihak terminal sendiri siaga dengan menambah 30 satuan pengaman dari Dinas Perhubungan plus kepolisian setempat. “Tetapi jangan lupa membawa kartu identitas diri untuk memasuki Bali. Kami akan mengadakan inspeksi mendadak (sidak) bekerja sama dengan Dinas Keamanan dan Ketertiban (Dinas Trantib) Kota Denpasar pada arus balik nanti,” pesan Astama.

Lonjakan penumpang yang mudik dengan kareta api biasanya terjadi pada H-3. ”Tahun lalu kami hanya menambah satu bus hingga stasiun di Banyuwangi. Penumpang banyak memilih pesawat terbang dan sepeda motor. Hanya yang tidak mendapat tiket pesawat dan bus saja yang memilih mudik dengan kereta api,” tegas I Wayan Purna, Customer Service PT Kereta Api Denpasar. (Didik Purwanto/Agus Salam)

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung