Jumat

Kampoeng Cina, Shanghai Jakarta

OLEH: AGUS SALAM

Cina memang menjadi salah satu negara pemasok dan penghasil wisawatan terkemuka sebar yang menjadi kunjungan wisatawan dunia. Negara berpenduduk terbesar di dunia ini memiliki budaya unik dengan baju khas seperti kekaisaran dan chi pau (baju Shanghai) untuk wanita. Tak hanya busana, pernak-pernik berupa kalung, giok, guci, patung, lukisan, prangko, sampai kaligrafi Cina juga tidak kalah menarik. Di Jakarta, ada sebuah perkampungan Cina yang eksis menjual ragam pernik tersebut.

Kampoeng Cina, begitu nama wilayah yang terletak di kompleks Kota Wisata Cibubur, Jakarta Timur. Tempat ini selalu ramai dikunjungi masyarakat pada hari libur, baik se-Jabodetabek, juga kota-kota lain seperti Surabaya, Semarang dan Bandung.

Menyelusuri Kampoeng Cina, pengunjung seakan sedang tidak berada di Jakarta, Indonesia. Pernak-pernik, aroma dan para pemilik toko bermata sipit siap menyambut pengunjung dengan senyum ramah. Tidak heran, banyak yang menyebut kawasan tersebut sebagai Shanghai Indonesia.

Pernak-pernik yang dijual di Kampoeng Cina, didatangkan dari Cina. Menurut Manajer Umum Penjualan dan Pemasaran Kota Wisata Cibubur, Jusito mengaku, semua produk yang dijual di Kampoeng Cina harus buatan Cina. Dari kios- kios yang ada sebagian besar menjual barang produk Cina, dan sebagian kecil produk tertentu. Soal harga sangat variatif, mulai belasan ribu hingga jutaan rupiah.

Menurut Santy, penjaga kios pakaian, semua barang yang dijual adalah asli buatan Cina. Baju khas Cina seperti baju kekaisaran untuk anak-anak dan baju chi pau atau baju Shanghai untuk wanita. Satu stel baju kekaisaran dijual Rp 50.000 hingga Rp 135.000. Untuk baju chi pau atau Shanghai, Rp 175.000 per potong.

Selain pakaian, juga dijual pernak-pernik berupa kalung, giok dan ragam kaligrafi khas Cina. Inilah yang dilakoni Rudi, pedagang barang-barang antik. Rudi menjual buku-buku, guci, patung, giok, lukisan, prangko sampai kaligrafi Cina dan berbagai barang kebutuhan sehari-hari yang masih baru seperti guci, teko, cangkir dan gelas dengan harga belasan ribu hingga jutaan rupiah. ‘’Harga relatif. Gimana pembeli suka tapi kalau dipatokin, harganya antara belasan ribu hingga jutaan rupiah,’’ kata Rudi.

Barang mahal dan antik yang dimiliki cuma sebuah giok asli berwarna putih yang berbentuk gelang. Barang tersebut dibeli Rp 1,5 juta. Sedangkan barang yang lumayan antik adalah sebuah ukiran kayu berupa patung Budha yang harganya bisa Rp 600.000. Barang yang paling antik di sini baru giok putih sama patung Budha dari kayu.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung