Rabu

Zaman Keemasan UKM, 13 Tahun Lagi

Aburizal Bakrie
Sudah saatnya berbagai kendala yang kerap menghadang langkah usaha kecil menengah (UKM) harus mendapat jalan keluar yang semestinya. Apalagi, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berkeinginan untuk menciptakan 20 juta UKM baru pada tahun 2020 nanti.
Upaya-upaya nyata untuk lebih memberdayakan sektor tersebut belum terlalu terlihat. Langkah pengembangan UKM seperti tertatih-tatih lagi.
Berikut petikan wawancara dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie yang sekaligus menjadi panitia dalam acara Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) 2007 di Jakarta dengan tema Bunga Rampai Produk Budaya Indonesia, merupakan kegiatan konvensi yang mengulas kekayaan warisan budaya untuk dunia, pameran produk kerajinan terbaik hasil kreatifitas terkini dan makanan khas tradisional dari 33 provinsi di Indonesia.

Bagaimana Anda melihat kondisi UKM sekarang ini?

Banyak kalangan seperti dari birokrat pemerintahan, pengusaha, hingga pengamat ekonomi, seolah tersadar bahwa peran UKM tidak bisa dikesampingkan lagi. Posisinya yang tegar menjadi kekuatan dalam pembangunan perekonomian nasional. Banyak pengusaha UKM begitu menikmati manisnya buah perjuangan dalam usahanya dibandingkan pengusaha kelas konglomerat yang berjatuhan.
Namun seiring pulihnya perekonomian nasional, posisi UKM kembali seperti akan tergerus roda zaman. Ada kesan pula bahwa pengusaha skala besar cenderung ditempatkan pada posisi yang lebih baik dibanding pengusaha kecil menengah. Karena itu, berbagai upaya untuk lebih berpihak kepada pemberdayaan UKM tentu harus disambut baik.

Apa yang menjadi prioritas utama pengembangan UKM?

Usaha kecil dan menengah yang menjadi tumpuan hampir 80 juta rakyat Indonesia harus menjadi prioritas utama pemerintahan. Alasannya, pada tahun 2020 pasar ASEAN akan terintegrasi sehingga pangsa pasar berbagai produk mencapai 550 juta orang. Memprioritaskan UKM bukan dengan memberikan berbagai fasilitas, seperti kredit atau kebutuhan usaha lain. Paling penting bagaimana pemerintah tahu persis UKM pada sektor dan daerah mana yang paling membutuhkan prioritas sehingga strategi kebijakan industrial yang diterapkan pro UKM dan sesuai kondisi pasar.
Hal ini bisa diwujudkan melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif dan menciptakan kemitraan antara pemerintah dan swasta. Semua kekuatan yang ada bisa disatukan untuk mendukung pertumbuhan UKM.

Seberapa besar kontribusi UKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Sektor UKM telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jika pemerintah mampu mendorong pertumbuhan sektor UKM, kontribusi yang akan diberikan kepada negara pun otomatis akan lebih besar.Apalagi saat ini sekitar 86 persen pelaku ekonomi yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, serta kehutanan, dan perikanan didominasi oleh pelaku usaha kecil.
Kondisi serupa terjadi pada bidang perdagangan, hotel, dan restoran yang 75 persen dikelola pengusaha kecil, 21 persen pengusaha menengah, dan pengusaha besar hanya mendapat jatah sekitar 4 persen.

Apa harapan Anda dengan pertumbuhan UKM yang kian meningkat?

Pertumbuhan jumlah UKM yang pesat dan kuat akan mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia yang kini telah mencapai lebih dari 40 juta orang baik pengangguran terbuka maupun terselubung. Katakanlah satu UKM mempekerjakan lima orang, maka 20 juta UKM akan menyerap lebih dari 100 juta tenaga kerja. Hal itu tidak bisa dilakukan perusahaan besar. Kebijakan ekonomi ke depan harus didesain pula ke arah penguatan UKM dan pengembangan wirausaha baru khususnya dalam bentuk UKM, sehingga jumlah pengangguran dan angka kemiskinan bisa lebih ditekan. Untuk itu, pemerintah mendesain program yang jelas dan tepat sasaran serta mencanangkan penciptaan 20 juta UKM sebagai program nasional.
Karenanya, di era mendatang sektor UKM kita boleh yakini akan lebih mampu memasarkan produk-produk mereka ke kota atau bahkan ke negara-negara tetangga. Saya percaya zaman keemasan itu akan datang melalui era perdagangan bebas pada 2020 nanti, 13 tahun lagi. Kunci pembangunan ekonomi kita adalah pembangunan sektor UKM.
(Pewawancara: Agus Salam)

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung