Selasa

Dompet Dhuafa Republika: Konsen Beri Beasiswa Kepada Dhuafa

OLEH: AGUS SALAM
Masih hangat dalam ingatan, bencana alam di Yogyakarta, atau terakhir gempa 5,8 skala richter di ranah Minang Sumatera Barat? Salah satu pihak yang aktif membantu terutama dalam bidang pendidikan adalah Dompet Dhuafa Republika.
Aksi ini sebuah panggilan kemanusiaan untuk menyentuh sesuatu yang paling urgen, yakni menghidupkan pendidikan. ''Gempa boleh meremukkan kita, tetapi pendidikan harus tetap berjalan,” kata Iman Surahman, koordinator aksi, bantuan emergency Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa, menyusun kerangka bangunan untuk sekolah darurat yang didirikan di empat lokasi di Solok dan Tanah Datar yang direncanakan siap dipakai untuk belajar.
Memang sejak berdiri, Dompet Dhuafa sangat konsen dengan dunia pendidikan. Berbagai beasiswa dikeluarkan untuk menunjang sarana pendidikan. Tak hanya di lokasi bencana. Siapa saja kaum dhuafa yang membutuhkan biaya pendidikan, Dompet Dhuafa akan membantunya dengan kriteria yang ditentukannya.
Bahkan, pembentukan Lembaga Pengembangan Insani (LPI-DD) sebagai upaya dalam mempercepat peningkatan kualitas sumberdaya insani umat. Saat ini LPI-DD memiliki 3 program utama yakni Smart Ekselensia Indonesia (SEI), Beastudi Etos, dan Makmal Pendidikan.
SEI adalah sekolah bebas biaya bagi para siswa lulusan SD atau sederajat yang memiliki kemampuan intelektual tinggi namun memiliki kendala di bidang ekonomi. Sedangkan Beastudi Etos merupakan beasiswa yang diberikan kepada lulusan SMU atau sederajat yang telah diterima menjadi mahasiswa di universitas. Sedang Makmal Pendidikan adalah sebuah program yang bertujuan mengabdikan melalui peningkatan kualitas guru.
Program SEI hampir merata di seluruh Indonesia seperti Aceh, Medan, Padang, Pekan Baru, Palembang, Lampung Jadebotabek, Bandung Semarang Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Balikpapan, Makasar, Tual Ambon, Jayapura dan lain-lain. Sedang program Beastudi Etos, perguruan tinggi yang direkomendasikan adalah universitas Andalas, UI, IPB, ITB, Padjajaran, Dipenegoro, Gajah Mada, Airlangga, Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Hasanuddin dan lain-lain.
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).
Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasif dhuafa. Empat orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri Lembaga Independen Dompet Dhuafa Republika.
Sejak kelahiran Harian Umum Republika awal 1993, wartawannya aktif mengumpulkan zakat 2,5% dari penghasilan. Dana tersebut disalurkan langsung kepada dhuafa yang kerap dijumpai dalam tugas.
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan zakat, Dompet Dhuafa merupakan institusi pengelola zakat yang dibentuk oleh masyarakat. Dengan misi dan visi bertekad menumbuhkembangkan jiwa dan kemandirian masyarakat yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan serta membangun diri menjadi lembaga yang berfungsi sebagai lokomotif gerakan pemberdayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung