Sabtu

Kerajinan Sepatu Tetap Eksis

Oleh: Heni Kurniawati

Berani merantau merintis masa depan sendiri itulah yang dilakukan Ahmad Sumarno. Ia meninggalkan kampung halaman Malang, tahun 1994 dan menjajal keberuntungan di Bali dengan membuka usaha sepatu, Kuta Sepatu di Jl Mataram 10 B, Kuta.
Ia mengalami pasang surut perekonomian Bali pasca bom Bali 1 dan 2 lalu. “Karena saya sudah lama, mau tidak mau harus bertahan agar bisa eksis,” tutur pria kelahiran Bangil, Pasuruan.
Sepatu besutannya, seperti sepatu bot, hak tinggi, fantovel, sandal pria maupun wanita banyak di pesan oleh art shop yang beredar di wilayah Badung seperti Kuta, Legian dan Seminyak. Ada juga yang dipesan langsung oleh konsumen dari Jepang dan para agen yang memasarkan sepatunya ke Jepang. Selain itu pasar lokal pun ikut menjadi sasaran produk sepatunya. Bahan dasar sepatu kebanyakan dari kulit.Untuk membuat sepatu membutuhkan waktu sekitar 1-6 jam, namun lama pengerjaannya ditentukan dari tingkat dan jenis sepatu. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 100.000 - Rp 600.000 ribu. “Alat yang digunakan untuk membuat sepatu seperti lem latek, kastol, dan kulit sebagai bahan dasarnya,” katanya.
Begitu juga dengan toko sepatu Zaqiyah yang berlokasi di Jl Marlboro 249 A, Denpasar. Pada awalnya, usaha ini berlokasi di Jl Raya Tuban, Kuta. Dengan alasan tempat yang kurang strategis, Siswadi pemilik toko, akhirnya pindah ke Denpasar. Pasar yang dibidik pun hanya melayani pasar lokal. ”Di tempat ini saya baru satu tahun, masih banyak yang perlu dibenahi dalam proses promosi. Namun saya pikir letak toko yang berada di dekat lampu merah memiliki keunikan tersendiri. Banyak orang yang berhenti meski hanyak tengok saja tapi sudah menjadi referensi mereka tentang kerajinan sepatu ini,“ tutur pria asal Mojokerto, Jawa Timur.
Harga yang ditawarkan pun bersaing, karena melayani pasar lokal dan pesanannya pun berdasarkan kebutuhan individu harga yang dipatok sekitar Rp 100,000-Rp 600.000. Untuk motif sepatu berdasarkan idenya sendiri dan ada juga ide dari konsumen.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung