Sabtu

Remaja Dominasi Olah Seni Di NTB

OLEH: HERNAWARDI

Patut menjadi teladan yang perlu menjadi rujukan remaja lainnya jika remaja kaya akan kreatifitas positif yang membanggakan, tidak hanya bermanfaat bagi diri remaja itu sendiri, namun juga cukup berdayaguna bagi orang lain apalagi rekan sebayanya. Seperti yang ditunjukkan para remaja Mataram yang rata-rata masih bersatatus pelajar baik dari TK hingga SLTA untuk belajar mengembangkan seni dan bakat mereka di Taman Budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) tiap Minggu sore. Sejak tahun 2007, tercatat 300 peserta dan kebanyakan mereka mengikuti latihan olah seni yang digelar Taman Budaya Mataram.

Latihan olah seni dimaksudkan sebagai motivasi dan media bagi para remaja yang menyukai dunia seni untuk menempa dirinya dengan matang serta menyalurkan dan mengembangkan bakatnya serta mengapresiasi seni dalam aktifitasnya sehari-hari. “Kita siapkan tempat di gedung Taman Budaya untuk mereka berlatih. Mereka dilatih oleh instruktur intern dibantu pelatih dari luar,” kata Kepala Taman Budaya Mataram, Drs HL Agus Fathurrahman.

Di taman Budaya NTB, sebut Agus Fathurrahman, latihan olah seni remaja dilakukan dalam berbagai tahapan. Diantaranya tahapan kelas pemula, kelas dasar, kelas lanjut dan kelas eksperimentasi. Jika kelas atau tahapan terakhir sudah dilalui peserta, yang bersangkutan sudah bisa dilepas dan mengembangkan dirinya sendiri. Berbagai latihan olah seni yang digandrungi remaja Mataram antara kaub seni tari, musik, seni vokal, teater dan seni lukis.

Meski jumlah tenaga pelatih atau instruktur seni yang disiapkan Taman Budaya NTB terbatas, namun kalender kegiatan tetap berjalan sebagaimana mestinya, baik berupa pagelaran tetap maupun pelatihan olah seni yang kebanyakan diikuti para remaja. Pihak Taman Budaya NTB menilai, media Taman Budaya tetap dimanfaatkan sebagai tempat untuk mendidik apresiasi dan mendalami sebenar-benarnya potensi seni yang dimiliki oleh remaja itu sendiri.

Agus menyadari meski dengan tenaga pelatih olah seni terbatas dengan honor yang tidak seberapa, namun para pelatih tetap menjalankan panggilan tugas dengan baik, serta komitmen untuk mengembangkan dan melestarikan seni di kalangan generasi muda.

Fasilitas berkesenian para seniman di Mataram cukup memadai. “Biarlah orang luar yanbg menilai apa sudah cukup memadai atau tidak. Yang jelas Taman Budaya, kita siapkan sebagai tempat pendidikan apresiasi masyarakat terhadap seni itu. Perlu dicatat di antara berbagai seni di NTB, rata-rata memiliki segmen penonton atau penggemar yang berbeda-beda,” kata Agus.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung