Selasa

Salah Konsumsi Suplemen Bisa Keracunan

PENGANTAR REDAKSI: Peredaran suplemen makanan kian marak di tengah masyarakat. Ternyata banyak orang yang keliru memahami manfaat suplemen sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Padahal suplemen dengan kandungan gizi dan vitamin tertentu berguna untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan vitalitas agar tetap prima. Suplemen juga bukan pengganti makanan atau obat. Karena itu, suplemen dikonsumsi berdasarkan aturan pakai yang tertera dalam label demi menjaga kesehatan.
OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
BP POM sebagai badan pengawas makanan dan minuman, beberapa waktu lalu mengeluarkan peringatan, melarang beredarnya beberapa jenis minuman dan makanan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. Bahkan ada yang terkategori sebagai minuman suplemen. Apakah makanan atau minuman bersuplemen itu? Siapa saja yang boleh konsumsi, dan bahaya apa yang ditimbulkan bila salah dikonsumsi?
Dr Ernawati Sinaga MS Apt menyatakan, definisi suplemen makanan berdasarkan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (sekarang BPOM) No.HK.00.063.02360, food supplement atau diistilahkan sebagai suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan. Hal itu bias berupa vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat, metabolit, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas.
Dalam surat BPOM itu juga disebutkan bahwa keterangan maupun iklan harus mengikuti ketentuan label dan iklan produk makanan. Misalnya, tidak boleh menyatakan klaim efek terhadap kesehatan, pencegahan atau penyembuhan penyakit, dan hanya diperkenankan mencantumkan peran nutrisi dalam metabolisme tubuh. Artinya, suplemen makanan tergolong makanan bukan obat, dan klaimnya hanya untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan.
Seseorang dikatakan sehat, jika terpenuhi kebutuhan makanan di dalam tubuh atau lebih akrab dikenal 4 sehat 5 sempurna. Jika pola makan yang sehat dan seimbang dapat menunjang kesehatan seseorang secara optimal, dapat dipastikan orang terhindar dari berbagai macam penyakit. Namun, era modernisasi dan globalisasi dengan pola hidup yang jauh dari sehat itulah menggoda sejumlah produsen untuk terjun dalam bisnis Food Suplemen.
Fungsi dari makanan suplemen itu adalah sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. Karena hanya berfungsi sebagai pelengkap, ia tidak melalui uji klinis seperti obat. Tapi akibat pengaruh iklan yang menarik, bahwa suplemen makanan dapat menyembuhkan atau mencegah berbagai macam penyakit, akhirnya timbullah kerancuan.
Kondisi lain yang juga perlu diperhatikan yaitu bahwa setiap manusia mempunyai keunikan struktur (organ tubuh, jaringan, sel-sel) dan fungsi yang berbeda dari yang lain sehingga untuk mencapai fungsi optimal kecukupan gizinya pun berbeda. Dalam memenuhi fungsi tubuh optimal ini terkadang memang diperlukan tambahan suplemen makanan baik berupa vitamin, mineral atau enzim tertentu, tapi tentunya harus dikonsultasikan dengan dokter.
Misalnya, seseorang yang sering mengalami diare atau gangguan pencernaan karena kekurangan enzim percernaan tertentu dalam ususnya, dapat dibantu dengan suplemen makanan tertentu sebagai tambahan obat yang diresepkan dokter. Selain itu faktor usia di mana beberapa fungsi organ tubuh sudah menurun, seperti kurangnya penyerapan zat gizi atau gangguan pada gigi yang menyebabkan sulit makan, terkadang memerlukan suplemen makanan sebagai pelengkap kebutuhan asupan zat gizi.
Penggunaan suplemen makanan juga dapat bermanfaat untuk seseorang yang mengalami gangguan kekurangan gizi seperti anemia pada ibu hamil atau menyusui, avitaminosis, dan gondok. Juga bagi para perokok berat, peminum alkohol, dan pengguna obat-obatan dalam jangka waktu lama seperti anti-tuberkulosis yang memerlukan vitamin B6, pengguna obat antikejang, kontrasepsi steroid, dan antibiotik tertentu yang dapat menyebabkan defisiensi jenis vitamin atau mineral tertentu.
Untuk membantu penyembuhan penyakit kronik atau akut tertentu, selain obat-obatan dari dokter, suplemen makanan juga dapat bermanfaat. Bahkan juga untuk penderita yang dirawat di rumah sakit dengan keadaan gizi kurang diperlukan sebagai penunjang pemulihan dan penyembuhan. Tapi penggunaan suplemen makanan harus selalu dikonsultasikan dengan dokter karena penggunaan yang tidak tepat dikhawatirkan menyebabkan gangguan penyerapan obat-obatan tertentu atau interaksi antara obat dan suplemen makanan yang dapat menyebabkan efek merugikan.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung