Sabtu

TIM Dan Eksistensi Dunia Seni

OLEH: AGUS SALAM
Bila berkunjung ke Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) jangan mencari kesenian modern seperti dance, musik gaul atau group clubing, karena pasti agak sulit untuk ditemukan. Tetapi jika mencari kesenian atau kreasi budaya anak bangsa, TIM justru jadi rujukan alternatif di Jantung Kota Jakarta. Di sana bisa disaksikan puisi karya HB Jassin, lukisan sang maestro Affandi, pementasan teater seperti Bengkel Rendra, atau seniman Emha Ainun Nadjib, pementasan drama, pagelaran orkes simfoni, pertunjukan tari daerah dan pantomim.
TIM yang dibangun di atas lahan seluas 9 hektar dan terkenal sebagai ruang rekreasi umum Taman Raden Saleh (sekitar tahun 1950-an) ini, dibangun Teater Terbuka, Teater Tertutup, Teater Arena, Ruang Pameran, kampus IKJ, dan sebagainya. Dari lokasi inilah, lahir banyak artis dan seniman besar. Karena itu pula, eksistensi TIM dalam karya-karya seni sulit untuk diterpa godaan seni-seni modern sebagai salah satu bias negatif globalisasi.
TIM juga dikenal menjadi pusat dokumentasi sastra HB Jassin (PDS HBJ) dan merupakan pusat penyimpanan data dan pustaka sastra Indonesia terbesar di Indonesia, dan bahkan terbesar di seluruh kawasan tanah Melayu dan Asia Tenggara. Kepala Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Endo Senggono menyatakan keberadaan TIM menjadi bukti bahwa Indonesia miliki seniman besar seperti HB Jassin, Ismail Marzuki dan sebagainya. Semua itu jadi aset bangsa yang sangat berharga.
Ismail Marzuki merupakan komponis pejuang kelahiran Betawi (Jakarta) yang telah menciptakan sekitar 200 lagu. Lagu-lagu perjuangan yang masih merebak di bawah kolong langit Katulistiwa adalah Halo-Halo Bandung, Berkibarlah Benderaku, Nyiur Melambai dan Sepasang Mata Bola.
Syair lagu Ismail Marzuki mampu menggelorakan semangat juang dan cinta tanah air untuk membela bangsa dan negara. Dari situ bisa dilihat bahwa Ismail Marzuki membawakan serta menciptakan lagu berdasarkan fenomena tentang kehidupan tukang becak, alam dan lingkungan. Jadi, lagu-lagu ciptaan seorang Ismail Marzuki lebih terinspirasi pada semangat cinta tanah air dan cinta terhadap rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Statistik pengunjung