OLEH: DIDIK PURWANTO
Aksesoris dan pernak-pernik khas
Kamhar Jonny yang sudah bergelut 17 tahun di pasar aksesoris bisa dijadikan potret sukses mengawal sebuah usaha meski pernah ikut terkena imbas pasca bom
Otomatis usaha yang telah memiliki pelanggan dari
Ragam pernik dari bahan keramik, fiber, kayu, kerang, mutiara, batok kelapa, beads bahkan tulang diolah jadi gelang, ikat pinggang, kalung, gantungan kunci dijual Rp 1000 sampai Rp 37.500. ‘’Dengan metode jaring laba-laba kita mampu meraup omset sekitar Rp 500 juta dengan margin bersih Rp 200 juta yang kita dapat dari 3 outlet,” ujar pria yang sedang menekuni Sastra Inggris semester 8 Universitas Udayana ini.
Untuk menjaga kejenuhan pelanggan, outlet yang dibuka sejak pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WITA itu selalu up to date memilih desain baru. Biasanya desain diperoleh dari majalah, desainan sendiri, beli sample di toko lain atau searching di internet. ‘’Toko biasa rame pada bulan Juli hingga akhir tahun atau mengikuti musim Eropa. Jika di Eropa dingin, toko di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar