Populer, banyak fans, album laris manis dan hidup bergelimang duit. Itulah yang dialami Maya Estianti pendiri Ratu, vokalis Audy, Piyu gitaris Padi dan masih banyak lagi penyanyi dan anak band yang kaya mendadak. Ternyata mereka tidak terbuai dengan penghasilan gede saat ini. Rata-rata mereka menginvestasikan dana mereka di bidang usaha tertentu seperti butik dan studio musik. Keberadaan usaha para artis ini dianggap memudahkan para fans untuk lebih dekat dengan si artis yang dikagumi.
Para pelaku hiburan dianggap trend setter dalam dunia mode, apa yang mereka kenakan dari pakaian, sepatu sampai pernak pernik tidak pernah lepas dari perhatian publik. Maya Estianti, misalnya, mempopulerkan pakaian ala Ratu. “Banyak yang nanya di mana nyari pakaian ala Ratu,” tutur Maya Estianti. Dari situlah muncul ide wanita asli surabaya itu untuk membuat butik sendiri. Pakaiannya banyak dikagumi kaum perempuan. Sehingga Maya memberanikan diri mendisain sendiri baju yang dijual di butiknya. Sementara sisanya didatangkan dari desainer lain.
Audy, gaya pakaiannya banyak mengilhami anak muda terutama di kota-kota besar. Sejak Juli 2005, penyanyi yang memulai karirnya di usia 18 tahun itu telah memiliki sebuah butik di bilangan Jl Pancoran Jakarta Selatan. Di samping butiknya dibangun sebuah studio yang bisa disewakan. Rencana membuat butik, tutur Audy, disebabkan hobinya berbelanja sehingga banyak pakaian yang belum terpakai. Butik yang diberi nama DC2 itu menjual perlengkapan perempuan dimulai dari topi, jaket, pakaian, celana panjang, sampai celana dalam, tas, sepatu dan aksesoris seperti gelang, kalung dan pernik pelengkap.
Studio rekaman dibangun, karena Audy berasal dari habitat keluarga yang berkutat di dunia musik. Ayahnya Jopie Item adalah gitaris handal dan kakeknya Lodi Item seorang musikus jazz terkemuka. Studio musiknya disewakan seharga Rp 200 ribu per tiga jam dengan fasilitas tata suara dan instrumen musik.
Menginvestasikan penghasilan saat masih populer juga dilakukan Piyu, gitaris Padi. Ia memiliki studio rekaman sebuah usaha yang tidak asing baginya. “Jadi tidak perlu banyak belajar lagi,” ujarnya.
Banyaknya artis yang melebarkan sayapnya ke dunia bisnis, menurut Anton Wahyudi pengamat musik Indonesia, karena dunia hiburan penuh persaingan ketat. Artis juga tidak bisa mengandalkan penghasilan sekedar penjualan album. Para artis mulai sadar untuk menata diri secara profesional. Selain membiayai manajemen yang mendukung profesi, mereka sudah berpikir soal profesi baru yang harus digeluti serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar